
Foto: DADDY MULYANTO/BANDUNG EKSPRES
**Umuh Desak Pertandingan Ulang
KARAWANG – Pertandingan Persib Bandung menghadapi Pelita Jaya Karawang pada ajang Liga Super Indonesia (LSI) berujung ricuh. Insiden ini bermula, karena anggota DPRD Kabupaten Karawang melakukan selebrasi yang berlebihan di depan banch pemain Persib saat Pelita Jaya menjebol gawang Markus Haris Maulana untuk kedua kalinya.
Sontak saja, pemain dan ofisial yang merasa tersinggung dengan sikap oknum DPRD itu, mengeroyok sang anggota dewan. Karuan saja, Abas mengalami lebam akibat bogem mentah yang mendarat di wajahnya.
Bak disulut bensin, emosi ribuan bobotoh langsung membara. Semenit kemudian, penonton Persib yang sudah meluber, merangsek masuk lapangan. Mereka pun melampiaskan kekesalannya kepada wasit Najamudin Aspiran.
Meski berhasil diamankan petugas, Najamudin sempat terkena pukulan bobotoh yang menganggap wasit condong kepada tuan rumah sehingga Persib kalah 2-1. Insiden ini pun disesalkan Manager Persib H Umuh Muhctar, terlebih pertandingan hanya menyisakan beberapa menit lagi.
“Kalau begitu caranya (selebrasi berlebihan, red), Abbas ini anggota dewan yang tidak berpendidikan. Ia menjadi biang kericuhan ini,” kecam Umuh terhadap aksi provokatif yang dilakukan Abbas Hadi Mulyana.
Malah, menurut Umuh, anggota dewan itu telah menjadi pengacau pertandingan. “Saya tidak mengerti kok dia (Abbas, red) bisa terpilih menjadi anggota dewan. Padahal, warga Karawang sendiri banyak yang mendukung Persib,” kata Umuh.
Umuh berharap, anggota dewan dari Partai Demokrat itu segera disanksi berupa PAW (pergantian antarwaktu) oleh partainya. Sebab, tindakannya membahayakan keselamatan orang, dan tidak menunjukkan contoh yang baik kepada masyarakat.
“Kasihan masyarakat yang telah memilihnya. Saya yakin, mereka akan menyesal telah memilih dia. Karena dia anggota dewan yang kasar,” ujar Umuh, seraya menyerahkan apapun keputusannya kepada pengawas pertandingan. Kalau boleh, katanya, pertandingan diulang di tempat yang netral.
Pada pertandingan kemarin, hingga menit ke-88, skor pertandingan imbang 1-1. Gol Persib dicetak Airlangga Sucipto pada menit 23, lalu dibalas tendangan penalti Marwan Sayedeh pada menit ke-54.
Di menit-menit terakhir wasit dianggap memperlihatkan keberpihakannya kepada tuan rumah yang tengah berupaya lolos dari jurang degradasi. Tepatnya pada menit 89 Kusnul Yakin berhasil menyundul bola ke gawang yang dikawal Markus Haris Maulana.
Entah apa motifnya? Tak lama kemudian anggota DPRD dari Fraksi Demokrat itu melakukan provokasi terhadap puluhan ribu bobotoh yang memadati Stadion Singaperbangsa Karawang. Dengan melakukan selebrasi masuknya gol, berlari sambil meledek ke banch pemain Persib.
Sementara itu, Kapten Persib Nova Arianto terlihat tak kuasa menahan tetesan air mata yang meluncur deras dari pelupuk matanya. Setidaknya, itulah potret dari suasana ruang ganti pemain Persib di Stadion Singaperbangsa Karawang.
Menurut Nova, keributan dalam pertandingan sepakbola kemarin, memang diakibatkan akibat buruknya kepemimpinan wasit Najamudin yang berpihak pada tim tuan rumah Pelita Jaya Karawang.
“Trik Pelita agar bisa lolos dari jurang degradasi sangat kelihatan. Terus terang saja, tidak bisa kita tolerir karena wasit sengaja mengerjai kita,” kata Nova sambil meneteskan air mata.
Bobotoh, sambung Nova, bisa mengerti dengan insiden yang sebetulnya tidak perlu terjadi ini. Pasalnya, seluruh pemain Persib sudah bermain bagus dan maksimal. “Hanya saja, tidak bisa dibohongi, wasit memang sengaja berbuat curang pada kita. Saya sangat sakit hati,” ujarnya.
Sementara itu, striker Persib Cristian “El Loco” Gonzalez pun menyatakan hal yang sama dengan Nova. Menurutnya, wasit tidak bersikap professional. “Semua pemain adalah manusia biasa yang bisa berbuat salah. Saya pun pasti bisa berbuat salah kepada pemain lain begitu juga dengan pemain lain. Tapi, kalau pada pertandingan ini, wasit memang sudah keterlaluan. Saya tidak tahu kenapa dia bisa seperti itu,” ungkapnya. (hed)
0 komentar
Posting Komentar